PIATHANGTUAH

  DESA ITU MENGAMIT RINDU   Desa itu indah di ruang hati. Ada kesegaran embun pagi mencuit pipi. Kabut pagi menipis dan terus menipi...

  DI RUMAH ITU AKU MENYUSUN KATA Akulah sasterawan itu yang menyusun setiap huruf dengan santun bercerita akan kehidupan manusia lalu m...

  AIR MATA ITU ADALAH KEKASIH YANG SETIA   Yang melempahi dari   kolam rasa   berjurai jatuh bertitisan Betapa hati renyuk   dipuk...

  WILAYAH INI KOTA EMAS Selamat datang ke wilayah ini,    kota emas,    daerah perlombongan,    wilayah kemewahan para tani,    kot...

  KE BENTAN KAKI MENAPAK   Sesekali mengunjungi leluhur, angin menerbus  menyapa lembut, dingin nyaman lalu mengiringi setiap langkah.   Pul...

  KUANTAN BANDAR SARI PELANGI Tika aku menyapamu sepagi ini mentarimu malu lalu tersenyum dan bulanmu santun mengundur diri. Bayu yang ...

  LEPEH TANOH PERBA   Lepeh tanoh Perba Tanoh Hang Semaon Orang Kaya Terpileh Jaman berjaman di peta Ditanda dicatat Usah kosek s...

  CINTAKU DI WILAYAH DINGIN INI   Di wilayah dingin ini angin memendam rasa. Butiran kabut membungkus temulang-tulang bergetar pengl...

  PULANG KE HALAMAN DIRI           Hari ini pulang ke halaman diri Ada jejak yang tinggal ingin dikesan ingin diukur segala kepayahan. Perja...

  DARI SEBUAH KEJEMUAN YANG MEMBEKU     Dari rakan ke rakan Tegakkan mukamu dan ukir senyuman di wajahmu maniskan. Senyuman itu ...